Rabu, 25 Maret 2020

PROPELLER SHAFT - GARDAN - AXLE SHAFT


Materi Pembelajaran
Perbaikan poros propeller

Poros Propeller
Propeller shaft atau dikenal dengan istilah poros propeller ini digunakan pada kendaraan tipe FR (Front Engine, Rear Drive),  yang artinya adalah mesin berada di depan dan putaran mesin diteruskan untuk memutar roda belakang.Kendaran yang bertipe FR ini umumnya adalah truk dan container. Sedangkan ada juga beberapa bus yang bertipe FR, tapi lebih banyak bus yang menggunakan sistem pemindah daya RR. Maksud dari RR adalah mesin di belakang dan tenaga putar mesin diteruskan ke roda belakang.  Fungsi dari poros propeller adalah meneruskan putaran dari transmisi ke gardan (poros roda belakang). Karena kondisi jalan yang tidak selalu rata, maka poros roda belakang akan bergerak naik dan turun oleh kerja dari suspensi di roda belakang tersebut. Dengan demikian poros propeller tidak hanya meneruskan putaran, tapi harus mampu mengikuti gerak dari poros roda belakang yang naik dan turun. Sebab bila poros propeller tidak bisa mengikuti gerak naik turun dari poros roda belakang, akibatnya poros propeller ini bisa patah atau bengkok. Selain itu penerusan putaran menjadi tidak baik.

Pemeriksaan poros propeller ini hanya terdiri atas 2 pemeriksaan yaitu pemeriksaan kebengkokkan dan pemeriksaan kondisi universal joint tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan peralatan v – blok dan dial indicator sebagai pengukur kebengkokkan poros propeller. Langkah pemeriksaannya adalah di bawah ini:

Pemeriksaan kebengkokkan
·      Letakan poros propeller pada v- blok seperti pada gambar.
·      Lalu setting dial indicator untuk pengukuran dengan menekan bagian tengah dari poros propeller.
·      Putar poros propeller secara perlahan hingga satu putaran, sambil membaca pergerakan jarum di dial indicator tersebut.
·      Jika hasil pengukuran lebih dari 0,8 mm, maka poros propeller sudah terlalu bengkok dan harus diganti.

Pemeriksaan universal joint
·      Lakukan penarikan atau penekanan seperti pada gambar kea rah maju atau mundur dari universal joint di poros propeller. Lakukan hal ini sambil menahan poros propeller.
·      Rasakan apakah terjadi gerakan pada universal joint yang menunjukkan bahwa sambungan dari universal joint kendor. Jika terasa bisa ada gerakkan antara universal joint dengan poros propeller, maka bearing pada universal joint sudah rusak.
·      Perbaikannya adalah membongkar universal joint tersebut dan mengganti bearingnya. Pembongkaran universal joint ini membutuhkan peralatan khusus yang bernama tracker, sehingga pembongkaran tidak merusak atau membuat lecet pada bagain dari universal joint.
·       

Kerusakan pada poros propeller shaft akan dirasakan dengan getaran pada body mobil. Dan dampak paling buruknya adalah baut – baut sambungan dari poros propeller ke gardan bisa patah. Di jalan ibukota Jakarta pernah terjadi peristiwa sebuah truk terbakar, akibat adanya percikan api yang ditimbulkan karena poros propelernya patah dan terseret di jalan. Sebagaimana anda ketahui juga bahwa tangki bahan bakar truk sangat dekat dengan poros propeller. Memang kejadian ini sangat langka terjadi, tapi kerusakan poros propeller ini tidak bisa dianggap remeh. Sebab keselamatan pengendara dan penumpang menjadi taruhannya.


Referensi

GARDAN
LATIHAN SOAL
Soal Pilihan Ganda :

Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, dan d, di depan jawaban yang paling tepat !

1.    Bagian yang meneruskan putaran dari mesin kepada ring gear, adalah  
a.    Drive pinion
b.    Crownwheel
c.     Side gear
d.    Satelit gear
e.    Ring gear

2.    Posisi pemasangan ring gear adalah dibautkan pada ?
a.    Differential hausing
b.    Axle shaft
c.     Differential case
d.    Conters shaft
e.    A, b dan c benar

3.    Berapakah sfesifikasi momen pengencangan baut-baut ring gear  ?
a.    2.0 - 4.0 kg-m
b.    7.0 - 9.0 kg-m
c.     4.0 - 6.0 kg-m
d.    5.0-6.0 kg-m
e.    a, b, dan c benar

4.    Berapakah sfesifikasi momen pengencangan mur-mur Differential housing  
a.    2.0 - 4.0 kg-m
b.    1.0 – 4.0 kg-m
c.     4.0 – 7.0 kg-m
d.    7.0 - 9.0 kg-m
e.    3.0- 5.0 kg-m\

5.    Axle shaft/poros roda penggerak pada differential berhubungan dengan gigi   ?
a.    Crownwheel
b.    Satelit gear
c.     Side gear
d.    a, b dan c benar
e.    drive pinion

6.    Berikut ini adalah bagian (kelengkapan) pokok pada differential......
a.      Drive pinion, Differential pinion (Satelit gear) ,Ring gear, Side gear, Differential case
b.      Crownwheel,Satelit gear,Side gear,poros differential,
c.      Drive pinion (pinion gear), Differential pinion (Satelit gear),Ring gear (crownwheel),Side gear,poros gardan
d.      Drive pinion (pinion gear), Differential pinion (Satelit gear), Ring gear    (crownwheel), Side gear, Differential case
e.      Ring gear,defferensial case

7.    Berikut ini adalah  fungsi drive pinion pada differential.......
a.      Meneruskan tenaga putaran mesin kepada ring gear dalam    kondisi kendaraan melaju lurus ataupun membelok.
b.      Meneruskan tenaga putaran mesin kepada ring gear dalam    kondisi kendaraan melaju lurus ataupun membelok kanan.
c.      Meneruskan tenaga putaran mesin kepada ring gear dalam kondisi kendaraan melaju lurus ataupun membelok ke kiri.
d.      Meneruskan tenaga putaran mesin kepada ring gear dalam kondisi kendaraan melaju lurus
e.      menghubungkan propeller shaft dengan diferential

8.    Dua komponen pada differential case yang mampu membuat perbedaan putaran pada saat kendaraan belok  ?
a.    Differential pinion/satelit gear, dan Side gear
b.      Differential, dan Side gear pinion.
c.      Differential pinion dan satelit gearr.
d.      Differential gear dan Side gear.
e.      Pinion gear dan side gear

9.    Pada saat kendaraan berjalan lurus, putaran roda kiri dan kanan adalah sama, hal ini berarti ....
a.    putaran roda gigi cincin dan rumah gardan sama
b.      putaran kedua roda gigi sisi sama
c.      putaran kedua roda gigi satelit sama
d.      putaran kedua roda gigi sisi berbeda
e.      semua jawaban benar / mumet

10.  Pada saat kendaraan berjalan membelok, jika roda gigi cincin pada gardan berputar 200 rpm, maka roda gigi sisi berputar ......
a.    200 rpm   
b.    250 rpm   
c.     300 rpm    
d.    100 rpm   
a.    400 rpm



Materi Pembelajaran

Perbaikan  poros roda

A.     Poros penggerak roda belakang / rear axle shaft

Pada umumnya roda belakangmenumpu beban lebih berat daripada roda depan,            sehingga konstruksi poros penggerak rodanya juga relative lebih kuat. Pemasangan poros akan dipengaruhi oleh tipe/ jenis suspensi yang digunakan. Secara umum tipe suspense yang digunakan ada dua kelompok suspense bebas (independent) dan suspense kaku (rigid). Pada tipe suspense independent, jenis axle shaft  yang digunakan pada umumnya adalah tipe melayang (floating shaft  type), dimana poros bebas dari menumpu beban dan bebas bergerak mengikuti pergerakan roda akibat suspense kendaraan.
 

Pada suspense rigid pada umumnya menggunakan tipe poros memikul dimana axle shaft diletakan di dalam axle housing, yang dipasangkan berkaitan memalui bantalan.

Poros memikul melayang terdiri dari 3 tipe, yaitu : full floating, three quarter floating dan semi  floating nama tipe poros tersebut mencerminkan kebebasan poros untuk tidak menyangga beban kendaraan. Full floating berarti sepenuhnya poros tidak menyangga beban, three quarter floating berarti ¾ beban kendaraan tidak ditumpu oleh poros (poros menyangga ¼ beban) sedangkan semi floating berarti poros hanya menumpu ½ beban.

1.    Konstruksi poros memikul medo full floating

Pada tipe ini bantalan – bantalan dipasangkan diantara housing dan wheel hub, sedangkan roda dipasangkan pada hub. Sedangkan poros roda tidak memikul beban, hanya berfungsi menggerakan roda. Model ini sangat bagus untuk kendaraan berbeban berat.

2.    Konstruksi poros memikul mode three quarter floating

Pada tipe ini hanya dipasangkan sebuah bantalan di antara axle housing dan wheel   hub. Roda dipasangkan langsung pada poros roda. Hamper seluruh beban ditumpu oleh housing. Gaya lateral (lateral force) baru akan bekerja pada poros/ axle bila kendaraan membelok.

3.    Konstruksi poros memikul model semi floating

Tipe semi floating banyak dipakai pada kendaraan ringan. Hamper seluruh beban   kendaraan dipikul oleh axle shaft, demikian juga gaya lateral pada saat kendaraan membelok. Bantalan dipasangkan diantara axle housing dan axle shaft, sedangkan roda dipasangkan langsung pada axle shaft.

B.     Pemeriksaan, service dan perbaikan poros penggerak roda

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan dan penyebab kerusakan pada axle shaft. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara berkala dan rutin untuk mencegah kerusakan yang lebih banyak.

Pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
Pemeriksaan bantalan dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
·      Melepas kaliper dan piringan rem
·      Periksa kebebasan bantalan dalam arah axial dengan dial indikator. Kebebasan makasimum adalah 0.05 mm.
·      Setelah dipastikan bantalan masih baik, pasang kembali kaliper dan piringan rem.
Jika kebebasan terlalu besar ganti bantalan dengan yang baik, dengan melakukan pembongkaran. Pembongkaran dan pemeriksaan-pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
ü Lepaskan cotter pin, penutup pengunci mur dan mur pengunci bantalan
ü Mengeluarkan minyak pelumas roda gigi differential
ü Melepaskan hubungan tie rod end dengan steering knuckle, dengan menggunakan tracker ball joint.
ü Melepas steering knuckle dari lower arm, dengan melepas baut pemegangnya
ü Melepas poros penggerak depan, dengan memukulnya dengan palu plastik dan memegangnya dengan tangan.
Setelah unit poros penggerak terlepas lakukan pemeriksaan sebagai berikut :
ü Periksa dan perhatikan bahwa harus tidak ada kebebasan dalam outboard joint
ü Periksa dan perhatikan bahwa inboard joint meluncur dengan lembut dalam arah axial
ü Periksa dan perhatikan bahwa kebebasan arah radial dari inboard joint tidak terlalu besar
o   Periksa kerusakan boot.
o   Pemeriksaan panjang standar (spec. lihat manual book)

Untuk penggantian bantalan dapat dilakukan dengan melepas dan membongkar axle hub dengan langkah sebagai berikut :
C Melepas kaliper dan melepas piringan rem (disc brake)
C Melepas mur/baut pengikat steering knuckle ke shock absorber
C Melepas unit axle hub
C Membongkar unit axle hub
C Mengganti bantalan
C Merakit unit axle hub
C Memasang axle hub depan

Perakitan Dan Pemasangan Poros Roda Belakang
Persiapkan komponen-komponen yang telah diperiksa dari kerusakan dan yang baru.
Pemasangan kembali dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
C Menggunakan SST dan pres hydrolik pasang penahan bantalan luar dan bantalan/bearing batu.
C Panaskan penahan bantalan dalam hingga kurang lebih 1500C didalam oli pemanas.
C Menggunakan SST dan preshydrolik pasang penahan bantalan dalam saat masih panas.
C Menggunakan SST pasang oli seal yang telah diolesi gemuk pada kedalaman 6mm.
C Pasang poros penggerak roda pada housing axle beserta kelengkapannya yang telah diolesi perapat.
C Pasang dan kencangkan baud pengikat backing plat dengan momen pengencangan 670 Kg.cm.
C Pasang kembali pipa rem.
C Pasang tromol rem.
C Lakukan pembuangan udara pada sistem rem.
C Pasang roda kemudian turunkan mobil dan kencangkan baud-baud roda.

Catatan:
Pada saat memasukan poros roda belakang lakukan dengan hati-hati jangan sampai marusak oli seal maupun deflektor oli yang terdapat didalam housing axle.

Referensi







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Poros PENGGERAK RODA

  POROS PENGGERAK (DRIVE SHAFT) Drive shaft              Driveshaft  adalah Sebuah poros penggerak, poros penggerak, poros baling-baling  ad...