Jumat, 30 Oktober 2020

Poros PENGGERAK RODA

 

POROS PENGGERAK (DRIVE SHAFT)


Drive shaft
             Driveshaft  adalah Sebuah poros penggerak, poros penggerak, poros baling-baling  adalah komponen mekanis untuk transmisi torsi dan rotasi, biasanya digunakan untuk menghubungkan komponen lain dari drive train yang tidak dapat dihubungkan langsung karena jarak atau kebutuhan untuk memungkinkan relatif gerakan antara mereka.
             Drive shaft adalah pembawa torsi : mereka tunduk pada torsi dan tegangan geser , setara dengan perbedaan antara input dan torsi beban. Oleh karena itu mereka harus cukup kuat untuk menanggung stres, sementara menghindari berat badan terlalu banyak tambahan seperti yang pada gilirannya akan meningkatkan mereka inersia .
             Drive shaft sering menggabungkan satu atau lebih sambungan universal atau rahang kopling , dan kadang-kadang bersama splined atau bersama prismatik untuk memungkinkan variasi dalam keselarasan dan jarak antara mengemudi dan komponen driven.

CONSTANT VELOCITY JOINT
TIPE TRIPOD JOINT
mempunyai 3 roller & bentuknya sederhana, ini mengurangi biaya pembuatan
TIPE BIRFIELD JOINT
mempunyai beberapa steel ball agar kecepatan yg seragam dapat dipertahankan dg ketelitian yg tinggi. Alur khusus dibuat pd ball seat, sehingga kontak antara drive shaft & poros yg digerakkan selalu dalam jalur itu dibagi 2 sudut perpotongan dari poros. Tipe ini dibuat sedemikian rupa hingga perubahan panjangnya berlaku sesuai gerak kendaraan, seperti pada tripod joint.

Sistem Penggerak/Pemindah Tenaga
  
Pada umumnya kerja sistem penggerak adalah menyalurkan tenaga dari mesin   ke roda . Pendistribusian tenaga ini  membuat kendaran berjalan maju atau mundur.

Secara umum  sistem pemindah tenaganya dikelompokkan ada empat jenis/tipe  sistem pemindahan tenaga  putaran  mesin ke roda, yaitu

1.     Front Engine Rear Drive (FR)
Sistem ini komponen mesin berada di depan dan menggerakkan roda bagian belakang.
Secara umum komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), drive shaft/ propeller shaft, differential, rear axle dan roda(wheel)
a)     Kopling (clutch)
Menghubung dan memutus putaran / tenaga motor ke transmisi
b)     Transmisi (transmission)
Mengatur perbandingan putaran motor dengan poros penggerak aksel sehingga menghasilkan momen puntir yang diinginkan
c)      Poros Penggerak (drive shaft/propeler Shaft
Meneruskan putaran/tenaga dari transmisi ke penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi
d)     Penggerak Aksel/Gardan (differensial)
Penggerak sudut, untuk memindahkan arah putaran poros penggerak kearah poros aksel. Differensial, untuk menyeimbangkan putaran kedua roda pada saat belok
e)     Poros Aksel (Axle shaft)
Meneruskan putaran dari penggerak aksel ke rodaAxle shaft (poros penggerak roda) adalah  poros pemutar roda yg dihubungkan dengan gardan (differensial).
f)       Roda
Agar kendaraan kendaran dapat berjalan maju atau mundur
Kelebihan sistem penggerak roda belakang 
a.      Lay out mesin lebih rapi karena mesin dan menghemat ruang mesin.
b.      Kemampuan daya dorong lebih kuat.
c.      Sistem  mampu memberikan traksi baik saat kendaraan dimuati beban berat.
d.      Posisi mesin di depan diyakini mampu melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi benturan dari depan.
e.      Karakter yang dihasilkan  cenderung lebih halus dibanding penggerak depan.
f.       Cenderung lebih mudah  dalam bermanuver di tempat parkir yang sempit karena sistem kemudi tak terhambat oleh as roda .
g.      Parts penggeraknya lebih tahan lama karena hanya dipergunakan untuk menyalurkan tenaga.
h.     Sitem kemudi menjadi lebih ringan dan tidak seliar penggerak depan.
Kelemahan
a.      Akselerasi tidak sebaik mesin berpenggerak roda depan.
b.      Buritan penggerak roda belakang cenderung membuang bila throttle
c.      Efisiensi mesin sistem ini lebih sulit didapat. Bila performa tenaga mesin pas-pasan, kerugian gesekan kian melemahkan performa mobil secara keseluruhan.
d.      Bobot kendaraan yang terpusat di belakang membuat gejala oversteer  mudah terjadi.
2.     Front Engine Front Drive (FF)
Sistem ini komponen mesin berada di depan dan menggerakkan roda bagian depan juga. Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission/transaxle), differential, front axle dan roda (wheel).
a.  Clutch (Kopling)
Komponen ini mempunyai fungsi untuk meneruskan dan melepaskan daya dari mesin ketika gir berpindah dalam kondisi berjalan atau berhenti.
a.    Transaxle
Transmisi  dan differential yang menjadi satu, bagian ini digunakan pada kendaraan penggerak roda  depan.
b.    Differential
Komponen ini mempunyai tiga fungsi yaitu merubah arah dari daya bergerak, mengurangi daya dari propeller shaft, dan membedakan putaran untuk roda  ketika membelok.
c.    Drive Shaft
Komponen yang berfungsi meneruskan daya yang terbagi ke setiap roda dari differential.
d.    Propeller Shaft
Suatu mekanisme penghubung yang meneruskan daya dari transmisi ke differential (kendaraan mesin di depan dengan penggerak roda belakang).
  
Keunggulan sistem penggerak roda depan

a.      Proses penyaluran tenaga lebih efisien, sehingga akselerasi (sprint) menjadi lebih baik dan lebih gesit. Kebanyakan digunakan untuk mobil perkotaan yang menuntut manuver lincah dan hemat bahan bakar.
b.      Sistem Front Wheel Drive. Dari gear boks tenaga disalurkan lewat drive shaft (as roda). Karena as penggerak lebih pendek, potensi kehilangan tenaga saat mesin berjalan lebih sedikit.
c.      Efisiensi ini berpengaruh pada kabin yang lebih lega.
d.      Gerak roda depan kebanyakan diadopsi oleh mesin dengan kapasitas kecil.
e.      Lebih stabil dalam memainkan throttle gas
Kelemahan 
a.      Penataan (layout) mesin lebih rumit dan membutuhkan ruang lebih banyak.
b.      Beban mobil terkonsentrasi di bagian depan, menyebabkan tidak nyaman ketika melakukan perjalanan jauh.
c.      Sistem  handlingnya terasa understeer  karena roda depan mempunyai dua tugas berat  yaitu sebagai penggerak dan sebagai kemudi. Sehingga keausan ban juga lebih cepat.
d.      Dibutuhkan  rangkaian suspense depan yang lebih kompleks, membuat part lebih keras bekerja sehingga perlu penggantian secara berkala yang lebih banyak
e.      Kerja komponen-komponen mesin lebih keras, karena disamping befungsi sebagai penggerak juga sebagai penentu arah.
f.       Perawatan komponen mesin dan roda lebih rumit dan lebih mahal.
g.      Tidak sekuat sistem penggerak roda belakang saat di jalan tanjakan.
h.     Bobot kendaraan yang tertumpu di roda depan saat pengereman.
i.       Untuk  manuver untuk parkir terasa lebih sulit ketika  roda depan dituntut harus belok patah karena keterbatasan pada as roda.
3.     Rear Engine Rear Drive (RR)
Dalam sistem ini mesin mobil ditempatkan di belakang dan juga menggerakkan roda belakang. Pemindah tenaga kendaraan prinsipnya sama dengan tipe FF, yaitu : kopling (clutch), transmisi (transmissions), differentialrear axle dan roda (wheel
Keuntungan
Pada jalan lumpur traksi baik
Kerugian 
Kenyamanan kurang pada jalan aspal, jika tidak cukup beban pada aksel depan

4.     Four Wheel Drive (FWD)
Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda depan dan roda belakang dinamakan tipe Four Wheel Drive atau All Wheel Drive (FWD atau 4WD atau AWD). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch), transmisi (transmission), transfer, dan terbagi menjadi dua.
Pertama ke front drive shaft (frontpropeller shaft), front differentialfront axle dan roda depan (front wheel), kedua ke rear drive shaftrear differentialrear axle dan roda belakang (rear wheel).

Keuntungan
Traksi sangat baik
Kerugian
a.      Harga lebih mahal dan berat
b.      Pada sistem penggerak empat roda dapat dibedakan
1)  Penggerak empat roda selektif
a.  Dapat menggunakan aksel belakang pada jalan baik
b.  Aksel depan dapat dihubungkan pada jalan jelek
2)  Penggerak empat roda permanen
a.  Memerlukan penyeimbang antara kedua poros penggerak ( Mis : Diferensial, KoplingVi 

Penggerak kendaraan pada mobil umumnya ada 4 tipe penggerak, yaitu :
Drive shaft





.Gambar Driveshaft.



             Driveshaft  adalah Sebuah poros penggerak, poros penggerak, poros baling-baling, atau Cardan poros adalah komponen mekanis untuk transmisi torsi dan rotasi, biasanya digunakan untuk menghubungkan komponen lain dari drive train yang tidak dapat dihubungkan langsung karena jarak atau kebutuhan untuk memungkinkan relatif gerakan antara mereka.
             Drive shaft adalah pembawa torsi : mereka tunduk pada torsi dan tegangan geser , setara dengan perbedaan antara input dan torsi beban. Oleh karena itu mereka harus cukup kuat untuk menanggung stres, sementara menghindari berat badan terlalu banyak tambahan seperti yang pada gilirannya akan meningkatkan mereka inersia .
             Drive shaft sering menggabungkan satu atau lebih sambungan universal atau rahang kopling , dan kadang-kadang bersama splined atau bersama prismatik untuk memungkinkan variasi dalam keselarasan dan jarak antara mengemudi dan komponen driven.
Sistem Penggerak/Pemindah Tenaga
  
Pada umumnya kerja sistem penggerak adalah menyalurkan tenaga dari mesin   ke roda . Pendistribusian tenaga ini  membuat kendaran berjalan maju atau mundur.
Secara umum  sistem pemindah tenaganya dikelompokkan ada empat jenis/tipe  sistem pemindahan tenaga  putaran  mesin ke roda, yaitu :
1.     Front Engine Rear Drive (FR)
Sistem ini komponen mesin berada di depan dan menggerakkan roda bagian belakang.
Secara umum komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission), drive shaft/ propeller shaft, differential, rear axle dan roda(wheel)
a)     Kopling (clutch)
Menghubung dan memutus putaran / tenaga motor ke transmisi
b)     Transmisi (transmission)
Mengatur perbandingan putaran motor dengan poros penggerak aksel sehingga menghasilkan momen puntir yang diinginkan
c)      Poros Penggerak (drive shaft/propeler Shaft
Meneruskan putaran/tenaga dari transmisi ke penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi
d)     Penggerak Aksel/Gardan (differensial)
Penggerak sudut, untuk memindahkan arah putaran poros penggerak kearah poros aksel. Differensial, untuk menyeimbangkan putaran kedua roda pada saat belok
e)     Poros Aksel (Axle shaft)
Meneruskan putaran dari penggerak aksel ke rodaAxle shaft (poros penggerak roda) adalah  poros pemutar roda yg dihubungkan dengan gardan (differensial).
f)       Roda
Agar kendaraan kendaran dapat berjalan maju atau mundur
Kelebihan sistem penggerak roda belakang 
a.      Lay out mesin lebih rapi karena mesin dan menghemat ruang mesin.
b.      Kemampuan daya dorong lebih kuat.
c.      Sistem  mampu memberikan traksi baik saat kendaraan dimuati beban berat.
d.      Posisi mesin di depan diyakini mampu melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi benturan dari depan.
e.      Karakter yang dihasilkan  cenderung lebih halus dibanding penggerak depan.
f.       Cenderung lebih mudah  dalam bermanuver di tempat parkir yang sempit karena sistem kemudi tak terhambat oleh as roda .
g.      Parts penggeraknya lebih tahan lama karena hanya dipergunakan untuk menyalurkan tenaga.
h.     Sitem kemudi menjadi lebih ringan dan tidak seliar penggerak depan.
Kelemahan
a.      Akselerasi tidak sebaik mesin berpenggerak roda depan.
b.      Buritan penggerak roda belakang cenderung membuang bila throttle
c.      Efisiensi mesin sistem ini lebih sulit didapat. Bila performa tenaga mesin pas-pasan, kerugian gesekan kian melemahkan performa mobil secara keseluruhan.
d.      Bobot kendaraan yang terpusat di belakang membuat gejala oversteer  mudah terjadi.
2.     Front Engine Front Drive (FF)

Sistem ini komponen mesin berada di depan dan menggerakkan roda bagian depan juga. Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling (clutch), transmisi (transmission/transaxle), differential, front axle dan roda (wheel).
a.  Clutch (Kopling)
Komponen ini mempunyai fungsi untuk meneruskan dan melepaskan daya dari mesin ketika gir berpindah dalam kondisi berjalan atau berhenti.
a.    Transaxle 
Transmisi  dan differential yang menjadi satu, bagian ini digunakan pada kendaraan penggerak roda  depan.
b.    Differential
Komponen ini mempunyai tiga fungsi yaitu merubah arah dari daya bergerak, mengurangi daya dari propeller shaft, dan membedakan putaran untuk 
roda  ketika membelok.
c.    Drive Shaft
Komponen yang berfungsi meneruskan daya yang terbagi ke setiap roda dari differential.
d.    Propeller Shaft
Suatu mekanisme penghubung yang meneruskan daya dari transmisi ke differential (kendaraan mesin di depan dengan penggerak roda belakang).
  
Keunggulan sistem penggerak roda depan
a.      Proses penyaluran tenaga lebih efisien, sehingga akselerasi (sprint) menjadi lebih baik dan lebih gesit. Kebanyakan digunakan untuk mobil perkotaan yang menuntut manuver lincah dan hemat bahan bakar.
b.      Sistem Front Wheel Drive. Dari gear boks tenaga disalurkan lewat drive shaft (as roda). Karena as penggerak lebih pendek, potensi kehilangan tenaga saat mesin berjalan lebih sedikit.
c.      Efisiensi ini berpengaruh pada kabin yang lebih lega.
d.      Gerak roda depan kebanyakan diadopsi oleh mesin dengan kapasitas kecil.
e.      Lebih stabil dalam memainkan throttle gas
Kelemahan 
a.      Penataan (layout) mesin lebih rumit dan membutuhkan ruang lebih banyak.
b.      Beban mobil terkonsentrasi di bagian depan, menyebabkan tidak nyaman ketika melakukan perjalanan jauh.
c.      Sistem  handlingnya terasa understeer  karena roda depan mempunyai dua tugas berat  yaitu sebagai penggerak dan sebagai kemudi. Sehingga keausan ban juga lebih cepat.
d.      Dibutuhkan  rangkaian suspense depan yang lebih kompleks, membuat part lebih keras bekerja sehingga perlu penggantian secara berkala yang lebih banyak
e.      Kerja komponen-komponen mesin lebih keras, karena disamping befungsi sebagai penggerak juga sebagai penentu arah.
f.       Perawatan komponen mesin dan roda lebih rumit dan lebih mahal.
g.      Tidak sekuat sistem penggerak roda belakang saat di jalan tanjakan.
h.     Bobot kendaraan yang tertumpu di roda depan saat pengereman.
i.       Untuk  manuver untuk parkir terasa lebih sulit ketika  roda depan dituntut harus belok patah karena keterbatasan pada as roda.
3.     Rear Engine Rear Drive (RR)


Dalam sistem ini mesin mobil ditempatkan di belakang dan juga menggerakkan roda belakang. Pemindah tenaga kendaraan prinsipnya sama dengan tipe FF, yaitu : kopling (clutch), transmisi (transmissions), differentialrear axle dan roda (wheel
Keuntungan
Pada jalan lumpur traksi baik
Kerugian 
Kenyamanan kurang pada jalan aspal, jika tidak cukup beban pada aksel depan

4.     Four Wheel Drive (FWD)

Kendaraan dengan mesin menggerakkan roda depan dan roda belakang dinamakan tipe Four Wheel Drive atau All Wheel Drive (FWD atau 4WD atau AWD). Komponen-komponen sistem pemindah tenaga meliputi : kopling(clutch), transmisi (transmission), transfer, dan terbagi menjadi dua.
Pertama ke front drive shaft (frontpropeller shaft), front differentialfront axle dan roda depan (front wheel), kedua ke rear drive shaftrear differentialrear axle dan roda belakang (rear wheel).

Keuntungan
Traksi sangat baik
Kerugian
a.      Harga lebih mahal dan berat
b.      Pada sistem penggerak empat roda dapat dibedakan
1)  Penggerak empat roda selektif
a.  Dapat menggunakan aksel belakang pada jalan baik
b.  Aksel depan dapat dihubungkan pada jalan jelek
2)  Penggerak empat roda permanen
a.  Memerlukan penyeimbang antara kedua poros penggerak ( Mis : Diferensial, Kopling Vi 


1.    Tipe FE – RD
Front Engine – Rear Drive (FE-RD), dimana mesin diletakkan di depan kendaraan, sedangkan roda yang menggerakkan kendaraan adalah roda bagian belakang.


2.    Tipe FE – FD
Front Engine – Front Drive (FE-FD), dimana mesin diletakkan di depan kendaraan, dan yang menggerakkan kendaraan adalah roda bagian depan.

3.    Tipe RE – RD
Rear Engine – Rear Drive (RE-RD), dimana mesin di letakkan di belakang kendaraan dan yang menggerakkan roda bagian belakang.


4.    Tipe 4 WD
Four Wheel Drive (4 WD), mesin di letakkan di depan kendaraan, sedangkan yang menggerakkan kendaraan adalah ke empat roda, baik roda depan maupun roda belakang sama-sama menggerakkan kendaraan. Maka untuk menggerakkan ke empat roda tersbut dipasanglah Transfer

Pengertian Rear Axle Shaft
Axle shaft atau poros penggerak roda adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga, merupakan poros penggerak roda-roda dimana roda-roda dipasang pada axle shaft sehingga beban roda ditumpu oleh axle shaft. Axle shaft berfungsi untuk meneruskan tenaga gerak dari differential ke roda-roda. 
Axle shaft pada kendaraan dibedakan menjadi dua yakni front axle shaft (poros penggerak roda depan) dan rear axle shaft (poros penggerak roda belakang). Pada kendaraan Front Engine  Front Drive (FF) , front axle shaft sebagai penggerak (driving axle shaft), sedangkan pada kendaraan tipe Front Engine Rear Drive (FR), rear axle shaft sebagai penggerak (driving axle shaft). Sedangkan pada kendaraan Four Wheel Drive (4WD) atau AWD, front axle shaft maupun rear axle shaft sebagai sama-sama sebagai penggerak (driving axle shaft).
Axle shaft diklasifikasikan menjadi :
1.    Axle shaft rigid
2.    Axle shaft independent
A.   Rigid Axle Shaft
Type rigid sering digunakan pada kendaraan berskala menengah keatas dengan muatan yang besar, juga pada kendaraan yang dirancang untuk medan-medan berat karena mampu menahan beban yang berat.
Fungsi axle shaft pada type rigid : 
a.    Penerus putaran ke roda.
b.    Pendukung beban roda
Menurut letaknya dudukan axle shaft dibedakan menjadi 2 macam yaitu :  
1. Front axle yang berfungsi sebagai penerus putaran ke roda juga sebagai tempat knuckle agar roda bisa dibelok-belokan.

Komponen-komponennya :
a.    Front axle housing
b.    Front axle inner shaft
c.    Front axle outer shaft
d.   Tappered roller bearing
2. Rear axle yang berfungsi sebagai penerus putaran dari side gear ke roda.


Komponen-komponennya :
a.    Axle shaft
b.    Gasket
c.    Axle shim
d.    Axle retainer plate
e.    Axle flange
Berdasarkan sistem penopangnya axle shaft diklasifikasikan menjadi 3 yaitu  :
1.    Half floating type (setengah bebas memikul).
2.    ¾ floating type (3/4 bebas memikul).
3.    Full floating type (bebas memikul).
a.    Half floating type (setengah bebas memikul).
Pada type ini bantalan dipasang antara  axle housing dengan  axle shaft dan roda langsung dipasang pada ujung poros.
Jenis ini biasa digunakan pada kendaraan jenis sedan, station wagon dan jeep.

Keuntungan : 
1.    Konstruksi sederhana
2.    Biayanya murah
Kerugian : 
1.    Axle shaft menjadi bengkok akibat berat kendaraan langsung dipikul oleh poros.
2.    Jika patah roda tidak ada yang menahan.
b.    ¾ Floating type (¾ bebas memikul).
Bantalan dipasang antara  axle housing dengan  wheel hub dan axle shaft, secara tidak langsung  axle shaft ikut memikul beban kendaraan.
Jenis ini biasa digunakan pada truck ringan.


Keuntungan            :
1.  Berat kendaraan tidak semuanya diteruskan ke axle shaft, sehing-ga  axle shaft tidak bengkok.
2.    Bila terjadi axle shaft patah masih ditahan oleh bantalan.

Kerugian       :
-        Akibat gaya ke samping tetap menimbulkan kebengkokan.

c.    Full floating type (bebas memikul)
Pada type ini wheel hub ter-pasang kokoh pada axle housing melalui dua buah bantalan dan axle shaft hanya berfungsi untuk menggerakkan roda.
Type ini banyak digunakan pada kendaraan berat.
Keuntungan            :
1.    Berat kendaraan seluruhnya dipikul oleh axle housing, sehingga axle shaft tidak menjadi bengkok.
2.    Gaya ke samping juga tidak diteruskan ke axle shaft.
3.    Faktor keamanan lebih baik, dan sanggup memikul beban berat.
Kerugian       :
-     Biayanya mahal

Cara kerja axle shaft type rigid
Axle rigid disamping sebagai pe-nerus putaran ke roda, seolah-olah merupakan lengan panjang seperti poros mati, sehingga pada saat kendaraan berjalan kedudukan body kendaraan seolah-olah mengikuti gerakan posisi axle.
Keuntungan axle shaft type rigid          :
1.    Konstruksi lebih kuat.
2.    Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas.
3.    Sanggup menahan beban berat.
4.    Moment yang dihasilkan besar.

Kerugian       :
1.    Suspensi kendaraan keras
2.    Pada saat kendaraan berjalan di medan yang berat body kendaraan tidak stabil.
3.    Sudut beloknya kecil.
B.   INDEPENDENT AXLE SHAFT

Type independent sering digunakan pada kendaran kecil dan umumnya jenis-jenis sedan, karena type ini disamping konstruksinya ringan juga mampu membuat sudut belok lebih besar.
Fungsi axle shaft pada tipe independent :
1.    Sebagai penerus putaran ke roda
2.    Sebagai pendukung beban roda
3.    Sebagai penstabil body kendaraan, karena dilengkapi CV joint.
Tipe-tipe axle shaft independent (drive shaft)
A.   Cara kerja axle shaft independent
Dengan dilengkapi CV joint ma-ka pada saat kendaraan melaju dijalan yang bergelombang ma-ka posisi body kendaraan se-akan akan tidak terpengaruh oleh keadaan jalan, karena dengan dilengkapi CV Joint pa-da setiap gerakan disamping bi-sa bergerak putar juga bisa  ber-gerak memanjang, memendek dan membuat sudut.
B.   Constant Velocity Joint

Fungsi CV Joint       :
Sebagai penstabil posisi kendaraan terutama di jalan-jalan yang ber-gelombang.
C.   Komponen –komponen CV Joint

Komponen-komponennya :


a.    Outer race
b.    Ball cage
c.    Inner race
d.    Steel ball
Cara kerja CV Joint


a.    Pada saat jalan lurus dan rata tena-ga putar dari differential diteruskan oleh axle shaft melalui inner race housing - steel ball - intermediate axle shaft - steel ball - outer race housing - roda. Pada saat itu steel ball diam sehingga CV joint tidak membentuk sudut.

b. Sedangkan pada saat belok atau ja-lan tidak rata tenaga putar dari differential diteruskan oleh inner race housing - steel ball - intermediate axle shaft - steel ball - outer race housing - roda, dimana pada saat itu disamping sebagai penerus putaran dari intermediate shaft steel ball juga bergerak pada inner race, sehingga CV joint mampu membuat sudut yang memungkinkan keduduk-an kendaraan menjadi stabil.
Keuntungan dan kerugian axle shaft independent
Keuntungan :         
1.    Konstruksinya ringan.
2.    Mampu membuat sudut belok lebih besar
3.    Perawatan mudah.
4.    Body kendaraan lebih stabil bila dibandingkan axle rigid.
Kerugian : 
1.    Tidak mampu menahan beban besar
2.    Pada bagian inner housing maupun outer housing mudah aus.
3.    Harganya lebih mahal.
4.    Memerlukan perawatan rutin.


SUMBER : https://ismawanakbar.blogspot.com/2015/05/poros-penggerak-drive-shaft_19.html

Poros PENGGERAK RODA

  POROS PENGGERAK (DRIVE SHAFT) Drive shaft              Driveshaft  adalah Sebuah poros penggerak, poros penggerak, poros baling-baling  ad...